- Back to Home »
- PENDIDIKAN »
- SYARAT SAH DAN RUKUN PUASA
Posted by : Unknown
Jumat, 13 September 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang saya menulis paper
yang berjudul “PUASA” adalah agar kita mengetahi bagaimana puasa yang benar dan
sesuai dengan aturan agama.
B. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui pengertian
puasa
2. Agar dapat mengetahui syarat sah dan
rukun puasa
3. Agar dapat mengetahui sunah sunah
puasa
4. Agar dapat mengetahui pembatalan
puasa
5. Agar dapat mengetahui Hal
yang dibolehkan Ketika Puasa
C. Metode Penulisan
Penyusunan paper ini merupakan hasil
dari sumber buku dan internet yang dapat saya pertanggung jawabkan.
D. Sistematika Penulisan
Dalam paper ini ada beberapa bab, yaitu
1. BAB I PENDAHULUAN
2. BAB II POKOK PEMBAHASAN
3. BAB III PENUTUP
BAB II
POKOK
PEMBAHASAN
A.
Pengrtian Puasa
Puasa merupakan terjemah dari shoum
(bahasa Arab) yang berarti menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah
puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai
terbenam matahari (maghrib).
B.
Syarat Sah dan Rukun Puasa
Syarat sahnya puasa ada dua, yaitu:
1. Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas.
2. Berniat.
Niat merupakan syarat sah
puasa karena puasa adalah ibadah sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan
niat sebagaimana ibadah yang lain. Niat puasa harus diperbaharui setiap harinya
dan harus diniatkan sebelum masuk waktu Shubuh.
C. Sunnah-Sunnah Puasa
1. Mengakhirkan sahur.
2. Menyegerakan berbuka.
3. Berdo’a ketika berbuka.
4. Memberi makan pada orang yang berbuka.
D.
Hal yang membatalkan puasa
1. Makan dan minum dengan sengaja.
2. Muntah dengan sengaja.
3. Haidh dan nifas.
4. Keluarnya mani dengan sengaja.
5. Jima’ (bersetubuh) di siang hari.
E. Beberapa Hal yang Dibolehkan Ketika Puasa
1. Mendapati waktu fajar dalam keadaan junub.
2. Bersiwak ketika berpuasa.
3. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung asal tidak berlebihan.
4. Bercumbu dan mencium istri selama aman dari keluarnya mani.
5. Bekam dan donor darah jika tidak membuat lemas.
6. Bercelak dan tetes mata.
7. Mandi dan menyiramkan air di kepala untuk membuat segar.
8. Menelan dahak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Puasa merupakan terjemah dari shoum (bahasa Arab) yang berarti
menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh)
sampai terbenam matahari (maghrib).
B.
Saran
Sebaiknya
kita melaksanakan puasa dengan aturan yang sesuai dengan islam yang telah
ditetapkan agar puasa kita tidak sia-sia.